JAKARTA: Penelusuran aliran dana talangan penyelamatan Bank Century menemukan babak baru dengan terungkapnya beberapa nasabah yang mencurigakan. Pansus Hak Angket Kasus Bank Century pun akan memanggil sejumlah nasabah tersebut.
Mantan Kabareskrim Mabes Polri Kombes Susno Duadji mengungkapkan kecurigaan penarikan dana oleh nasabah terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Nasabah itu bahkan bisa melakukan penarikan dana Rp35 miliar meski sudah diblokir.
"Jadi sekarang kepolisian tengah menindaklanjuti dari tahap sidik menjadi penyelidikan. Kenapa ada penarikan meski dana sudah diblokir, dan itu seizin oleh Kepala Cabang [Bank Century]," ujarnya dalam kesaksian di rapat Pansus di Gedung DPR, Jakarta kemarin.
Susno menjelaskan kecurigaan tersebut muncul karena profesi nasabah, Amirudin Rustam, hanya sebagai pemilik bengkel sepeda motor. Hal itu tidak sebanding dengan nilai dana yang ditaruh di bank itu.
"Dari temuan tersebut kemudian diperdalam, kenapa punya kekayaan sekian banyak, tetapi hanya memiliki bengkel sepeda motor? Kenapa dia tidak punya perusahaan besar? Atau dia hanya pura-pura miskin, kita tidak tahu," paparnya.
Anggota Pansus dari Fraksi PKS Andi Rahmat juga mempertanyakan penarikan dana sebesar Rp200 miliar oleh nasabah di Ciputat, Tanggerang Selatan, yang berprofesi sebagai sopir taksi. Dia mengkhawatirkan terjadi rekayasa dan modus untuk menyelewengkan dana bank.
Namun, Susno mengaku tidak banyak tahu soal nasabah itu. Perkembangan terakhir yang diketahuinya mengenai kasus nasabah di Makasar, sedangkan nasabah di Ciputat baru tahu belakangan ini.
"Yang di Ciputat, sopir taksi, saya tidak bisa beri penjelasan di sini, bukan menghindar tapi betul-betul tidak tahu," paparnya.
Atas temuan itu, legislator dari PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno meminta dua nasabah ini didatangkan termasuk pimpinan cabang Bank Century di Makassar.
Andi Rahmat menambahkan kasus dua nasabah itu bisa dijadikan pintu masuk untuk menelusuri aliran dana Century yang dinilai mencurigakan.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebelumnya telah menyerahkan sejumlah nama yang mirip dengan nama tokoh dan politisi yang diduga menerima aliran dana Century kepada pansus.
Sejumlah nama yang menerima itu di antaranya Fran Seda, Megawati, Sri Mulyani dan Hadi Utomo. Namun, dari sejumlah nama yang sama setelah tiga di antaranya dicek, tetapi alamat dan identitas mereka tidak mengarah kepada tiga nama politikus dan pejabat.
Namun, Susno menyampaikan sejauh ini belum menemukan indikasi aliran dana penyelamatan Century masuk ke rekening pribadi atau partai politik. "Sudah ribuan aliran dana di sini [diperiksa]. Tidak ada nama-nama itu [tim sukses SBY]," katanya.
Menurut dia, untuk mengungkap aliran dana Century tidaklah sulit, meskipun salah satu modus kejahatan keuangan adalah membuat perubahan fiktif yang sifatnya bohong. Namun, sambungnya, transaksi itu tercatat.
"Karena ini aliran duit, tidak terlalu sulit, serupiah pun tercatat. Lebih mudah karena aliran duit, tinggal panggil siapa yang mengeluarkan [rekening], lihat catatan. Waktu dia [nasabah] buka rekening, dia bayar [setor uang] atau tidak."